Senin, 07 September 2009
Program studi ilmu komunikasi Universitas Islam Indonesia sudah melakukan kajian analisis tayangan-tayangan televisi selama bulan Ramadhan. Hasilnya, setidaknya ada 16 tayangan yang disiarkan televisi swasta nasional yang dinilai dapat merusak kekhusyukkan umat dalam beribadah. Tayangan tersebut baik berupa variety show, kuis, sinetron, dan infotainment.

Rektor Universitas Islam Indonesia, Edy Suandi Hamid mengatakan, "bahkan ada beberapa tayangan ramadhan yang masuk kategori tidak patut dan melanggar kode etik Komite Penyiaran Indonesia (KPI)".

Tayangan-tayangan tersebut adalah Go Spot, Silet, Dahsyat (RCTI). Happy Sahur, Sambil Buka Yuk (ANTV). Saatnya Kita Sahur, Insert pagi-sore (Trans TV). Opera van Java, I-gosip (Trans 7). Cinta Fitri, Was was (SCTV). Curhat Bareng Anjasmara (TPI). Hur Sahur, Kissvaganza, Sahur Show (Indosiar). Obsesi siang (Global TV).

Bapak rektor menambahkan bahwa tayangan yang paling tidak mendidik adalah yang berformat komedi slapstik karena banyak menggunakan kata-kata kasar, makian, melecehkan kaum difabel, eksploitasi kaum waria, serta menertawakan kemiskinan. Hal itu dinilainya sudah melanggar pasal 51 dan 52 P3SPS.

Edy pun akan segera melayangkan kajiannya ini ke KPI pusat dan daerah.

Sadar atau tidak acara yang selama ini mungkin menjadi acara favorit kita ternyata acara-acara yang tidak layak ditonton. Seperti yang pernah saya sampaikan di posting beberapa waktu lalu yang mengungkit masalah tayangan tidak layak tayang, salah satunya memang acara komedi. Karena walau mengocok perut tapi dalam dialognya seringkali ada hinaan-hinaan fisik dan lainnya yang dilontarkan. Ini sangat tidak mendidik.

Semoga tayangan-tayangan televisi di Indonesia bisa lebih baik lagi di waktu-waktu selanjutnya.




(Sumber: detik.com)

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Komentar