Minggu, 21 Februari 2010
Mahasiswa itu katanya kaum intelektual, tapi kok ada saja yang masih kayak anak SD. Ada masalah dikit, tonjok-tonjokkan, bahkan tawuran. Duh ada-ada saja.

Kejadian ini nyata terjadi di sekitar saya. Hanya gara-gara diberi tahu agar membayar hutang, eh si orang yang memberi tahu (bukan tahu tempe) malah ditiban pake buku. Hadoh, inikah yang namanya MAHASISWI??. Terus gara-gara ada seorang yang menyebalkan, eh dikeroyok rame-rame, digaplokin, helmnya dicemplungin ke sawah. Haha aya-aya wae euy.. Piraku mahasiswa kalakuan jiga budak SD!!.

Mendengar kejadian itu awalnya saya tertawa, lalu tersenyum, dan berpikir, pantaskah kita sebagai KAUM INTELEKTUAL melakukan tindakan sekonyol itu?. Oke, mungkin kita punya tingkat emosi yang tinggi, tapi kenapa tidak berusaha mengendalikan? . Kenapa tidak diskusi, omongin masalah baik-baik. Atau kalau sudah benar-benar kesal, lebih baik diam sejenak dan berpikir apa yang sebaiknya kita lakukan. Saya juga orang yang emosional, tapi saya tidak pernah dan jangan sampai saya terlibat tonjok-tonjokkan.

Kita mahasiswa dikuliahkan bukan untuk adu otot, tapi adu otak. Sudah selayaknya seorang mahasiswa bisa berpikir dewasa dan bijak demi masa depan dan dirinya sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Komentar