Kamis, 17 September 2009
Setelah pada penggerebekkan di Temanggung beberapa waktu yang lalu ternyata yang tewas bukanlah Noordin, polisi tetap gencar mengadakan penyelidikan. Kemarin malam sekitar pukul 23.00, tim densus 88 kembali menggerebek sebuah rumah di kampung Kepuh Sari Rt 03/11 Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah.
Setelah terjadi baku tembak selama sekitar 7 jam, akhirnya tim densus berhasil melumpuhkan para teroris yang bersembunyi di rumah itu. Menurut Kapolri Jendral Polisi Bambang Hendarso Danuri pada saat jumpa pers pukul 16.00 tadi, dipastikan salah satu yang tewas adalah buronan nomor satu yang paling dicari, yaitu Noordin M Top.
Kepastian ini bisa dipertanggungjawabkan karena berdasarkan hasil tes sidik jari yang dilakukan, terdapat 14 titik kesamaan dengan sidik jari DPO yang telah dicari selama 9 tahun. Dan untuk lebih memperkuatnya, tinggal menunggu hasil tes DNA selama 30 jam.
Selain Noordin, teroris yang tewas lainnya adalah Bagus Budi Pranoto alias Urwah (pelaku pengeboman Kedubes Australia tahun 2003), Susilo alias Abid (yang menghuni rumah di Jebres), Ario Sudarso alias Aji (ahli pembuat bom), serta satu korban yang dirawat di RS. Polri, yaitu Munawaroh (istri Susilo).
Hasil kerja keras tim densus 88 selama ini tidak sia-sia. Seperti yang dikatakan Kapolri bahwa inilah berkah yang diberikan oleh Allah bagi bangsa Indonesia di bulan Ramadhan. Tapi kita tidak boleh puas begitu saja,karena masih banyak teroris-teroris lain yang berkeliaran.
Selamat buat para polisi khususnya tim densus 88. Dan tetap waspada untuk semuanya. Semoga semua teroris dapat dilumpuhkan. Amin..
Setelah terjadi baku tembak selama sekitar 7 jam, akhirnya tim densus berhasil melumpuhkan para teroris yang bersembunyi di rumah itu. Menurut Kapolri Jendral Polisi Bambang Hendarso Danuri pada saat jumpa pers pukul 16.00 tadi, dipastikan salah satu yang tewas adalah buronan nomor satu yang paling dicari, yaitu Noordin M Top.
Kepastian ini bisa dipertanggungjawabkan karena berdasarkan hasil tes sidik jari yang dilakukan, terdapat 14 titik kesamaan dengan sidik jari DPO yang telah dicari selama 9 tahun. Dan untuk lebih memperkuatnya, tinggal menunggu hasil tes DNA selama 30 jam.
Selain Noordin, teroris yang tewas lainnya adalah Bagus Budi Pranoto alias Urwah (pelaku pengeboman Kedubes Australia tahun 2003), Susilo alias Abid (yang menghuni rumah di Jebres), Ario Sudarso alias Aji (ahli pembuat bom), serta satu korban yang dirawat di RS. Polri, yaitu Munawaroh (istri Susilo).
Hasil kerja keras tim densus 88 selama ini tidak sia-sia. Seperti yang dikatakan Kapolri bahwa inilah berkah yang diberikan oleh Allah bagi bangsa Indonesia di bulan Ramadhan. Tapi kita tidak boleh puas begitu saja,karena masih banyak teroris-teroris lain yang berkeliaran.
Selamat buat para polisi khususnya tim densus 88. Dan tetap waspada untuk semuanya. Semoga semua teroris dapat dilumpuhkan. Amin..
0 komentar:
Posting Komentar